Selasa, 03 September 2019

Apa Maumu...?

Sudah Ku-katakan :
Tak pernah berhenti
Detik keduniawianmu
Hingga Kuhentikan gerakan gerahammu
Untuk tertawa
Bersama para katak yang cerewet
Yang buta dan tuli
Yang membisukan wahyu-Ku

Bukankah sudah tanggal tiga taringmu?
Hingga dirimu harus memilih menu
Memilah air murni di tengah busa semu
Yang meracuni hatimu
Memporak-porandakan akal sehatmu :
Kau buang ruang dan waktu
Meneguk Juz buah Kuldi
Hingga lupa diri
Dan Mencampakkan kehadiran-Ku

Aku selalu mengejarmu
Namun,  dirimu kian menjauh
Aku diam menunggu kedatanganmu
Engkau tak bersua juga ke rumah-Ku

Apa maumu...!
Wahai,  Dellon....!
Delete== hawa diri dan libidomu yang binal itu
Dan, == on going ke musholla tua itu

Di lima waktu
Sebelum terpaku batu nisan tubuhmu

Setriyan,  September 2019

Astaghfirulloh....

Tuhan....
Lelah sudah....
Berburu ==apa dan siapa ==

bersama terik mentari
Gelora semu
Yang sesakkan dada

Dan,  khilaf memanusiakan bibirku :
Tuk belajar santun
Sebagaimana para nabi-Mu...
Para kekasih-Mu...
Para sholihin...

Yang ada hanyalah hati yang beku
Di tengah banjirnya nikmat-Mu.... :
The long hair...
Anak-anak yang imut...
Kekasih yang setia...
Kuda tunggangan...
Peternakan unggas...
Kambing berkepala hitam...
Sapi yang Gembrot....
Pesawahan...
Hutan...
Laut...
Mega...
Dan samudera ...
Juga, ...

Namun,  tak mudah tuk mensyukuri
Cinta dan kasih sayang-Mu :
Menyimak Adzan-Mu...
Panggilan-Mu dari Masjidil Haram...
Dan,  bisyik Malaikatul maut-Mu

Astaghfirulloh....

Kepala Sekolah Sebagai Agent of Social Change

Esensi kepemimpinan transformasional adalah sharing of power dengan
melibatkan bawahan secara bersama-sama untuk melakukan perubahan. Dalam
merumuskan perubahan biasanya digunakan pendekatan transformasional yang
manusiawi, dimana lingkungan kerja yang partisipatif dengan model
manajemen yang kolegial penuh keterbukaan dan kebersamaan dalam
mengambil keputusan. Dengan demikian kepemimpinan transformasional
adalah kepemimpinan yang mampu menciptakan perubahan yang mendasar
dan dilandasi oleh nilai-nilai agama, sistem dan budaya untuk menciptakan
inovasi dan kreativitas pengikutnya dalam rangka mencapai visi yang telah
ditetapkan.
Dalam menyikapi perubahan diperlukan agen perubahan (agent of
change), yaitu individu atau kelompok yang terlibat dalam merencanakan
perubahan dan mengimplementasikannya. Agen perubahan terdiri atas
pimpinan organisasi (sebuah keharusan) dan pegawai-pegawai yang “dipilih”
berdasarkan kriteria tertentu. Adapun peran agen perubahan adalah sebagai
berikut :
a. Katalis adalah peran kepala sekolah sebagai pemimpin untuk meyakinkan
pendidik dan tenaga kependidikan di masing-masing sekolah yang
dipimpinnya bahwa perubahan yang dilakukan akan membuat sekolah
menjadi lebih baik.
b. Pemberi Solusi adalah peran kepala sekolah sebagai pemimpin dapat
memberi jalan keluar untuk pemecahan masalah yang dialami warga
sekolah dalam melakukan perubahan.
c. Mediator adalah peran kepala sekolah sebagai pemimpin untuk membantu
melancarkan proses perubahan.
d. Penghubung Sumber Daya adalah peran kepala sekolah sebagai
pemimpin untuk menghubungkan pegawai yang ada di dalam satu sekolah.