Kamis, 27 Juli 2023

Komunitas Belajar Sempega Rojo

Komunitas Belajar, Untuk Apa?

 Dalam pengimplementasian Kurikulum Merdeka, kiranya diperlukan adanya sebuah komunitas atau kelompok-kelompok yang terdiri dari pendidik untuk saling bertukar inspirasi dan juga ide dalam pembelajaran. Untuk itulah Komunitas Belajar hadir.


Komunitas Belajar adalah sekelompok guru, tenaga kependidikan, dan pendidik lainnya yang memiliki semangat dan kepedulian yang sama terhadap transformasi pembelajaran melalui interaksi secara rutin dalam wadah di mana mereka berpartisipasi aktif.

Pada implementasi Kurikulum Merdeka, Komunitas Belajar mendukung guru, tenaga kependidikan dan pendidik lainnya untuk dapat mendiskusikan dan menyelesaikan berbagai masalah pembelajaran yang dihadapi saat implementasi Kurikulum Merdeka.


Dalam membangun sebuah Komunitas Belajar, terdapat beberapa tujuan utama yang harus diterapkan. Di antaranya seperti mengedukasi anggota  dengan mengumpulkan dan berbagi informasi terkait pertanyaan dan masalah terkait praktik, memfasilitasi anggota komunitas untuk terus belajar, mendorong peningkatan kompetensi anggota lewat diskusi dan sharing, serta mengintegrasikan pembelajaran yang didapatkan melalui komunitas dalam pekerjaan sehari -hari.

Selain itu, adanya Komunitas Belajar juga berperan dalam pengimplementasian Kurikulum Merdeka. Beberapa peran Komunitas Belajar dalam implementasi Kurikulum Merdeka adalah sebagai berikut:


Memfasilitasi belajar bersama tentang Kurikulum Merdeka

Ada beberapa sumber belajar yang telah disediakan oleh Kemendikbudristek dalam mendukung satuan pendidikan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Komunitas Belajar ini dapat memfasilitasi para guru dan tenaga kependidikan dalam mempelajari Kurikulum Merdeka.

 Dengan belajar bersama, diharapkan anggota komunitas akan lebih mudah memahami materi-materi terkait Kurikulum Merdeka.


Memfasilitasi diskusi pemecahan masalah sekaligus berbagi praktik baik Kurikulum Merdeka

Sebuah Komunitas Belajar sangat tepat jika dimanfaatkan oleh anggotanya untuk berdiskusi dalam memecahkan masalah terkait Kurikulum Merdeka yang sedang dihadapi. Selain itu, para anggotanya juga bisa saling berbagi praktik baik pengimplementasian Kurikulum Merdeka yang telah mereka lakukan di sekolahnya.


Memfasilitasi kolaborasi pengembangan perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka

Komunitas Belajar bisa memfasilitasi pengembangan perangkat ajar yang dapat digunakan dan disesuaikan untuk kepentingan pembelajaran seperti alur tujuan pembelajaran, modul ajar, modul projek, bahan ajar dan bahan asesmen. Dengan adanya kolaborasi, anggota komunitas belajar yang belum dapat mengembangkan perangkat ajar secara mandiri bisa lebih terbantu dan juga memperkaya produk-produk yang dihasilkan.


Memfasilitasi refleksi pembelajaran rekan sejawat

Implementasi Kurikulum Merdeka pada tahun pertama tentunya memberikan banyak pembelajaran bagi guru, pendidik, dan tenaga kependidikan. Refleksi dari implementasi tersebut sangatlah penting untuk mengevaluasi proses dari penerapan Kurikulum Merdeka. Refleksi ini akan memperkaya pengalaman belajar dari anggota Komunitas Belajar.


Sumber:

https://ditsmp.kemdikbud.go.id/komunitas-belajar-untuk-mendukung-kurikulum-merdeka/



Sabtu, 08 Juli 2023

IKM, Apa, Bagaimana, Untuk Apa?

IKM, Mengapa?

Hasil Programme for International Student Assessment (PISA) menunjukkan bahwa 70% siswa berusia 15 tahun berada di bawah kompetensi minimum dalam memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar. Skor PISA ini tidak mengalami peningkatan yang signifikan dalam sepuluh hingga lima belas tahun terakhir. Studi tersebut memperlihatkan adanya kesenjangan besar antarwilayah dan antarkelompok sosial-ekonomi dalam hal kualitas belajar. Hal ini diperparah dengan adanya pandemi COVID-19.


Apa itu Kurikulum Merdeka?

Untuk mendukung visi pendidikan Indonesia, dan sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran, Kurikulum Merdeka (yang sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe) dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.

Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran adalah:

  • Fokus pada materi esensial sehingga pembelajaran lebih mendalam,
  • Waktu lebih banyak untuk pengembangan kompetensi dan karakter melalui belajar kelompok seputar konteks nyata (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)
  • Capaian pembelajaran per fase dan jam pelajaran yang fleksibel mendorong pembelajaran yang menyenangkan dan relevan dengan kebutuhan pelajar dan kondisi satuan pendidikan.
  • Memberikan fleksibilitas bagi pendidik dan dukungan perangkat ajar serta materi pelatihan untuk mengembangkan kurikulum satuan pendidikan dan melaksanakan pembelajaran berkualitas.
  • Mengedepankan gotong royong dengan seluruh pihak untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.

Prinsip Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka mencakup tiga tipe kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

  1. Pembelajaran intrakurikuler yang dilakukan secara terdiferensiasi sehingga peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Hal ini juga memberikan keleluasaan bagi guru untuk memilih perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didiknya.
  2. Pembelajaran kokurikuler berupa projek penguatan Profil Pelajar Pancasila,  berprinsip pembelajaran interdisipliner yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum.
  3. Pembelajaran ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai dengan minat murid dan sumber daya satuan pendidik.

Satuan pendidikan menerjemahkan Capaian Pembelajaran dengan menyusun kurikulum operasional dan rencana pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar pelajar dan karakteristik satuan pendidikan masing-masing. Muatan capaian pembelajaran dapat dikelola pendidik sebagai mata pelajaran tersendiri, tematik, integrasi, atau sistem blok.

Alokasi jam pelajaran pada struktur kurikulum dituliskan secara total dalam satu tahun dan dilengkapi dengan saran alokasi jam pelajaran jika disampaikan secara reguler/mingguan.


Pelaksanaan pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka merupakan siklus yang melalui tiga tahapan berikut:

1. Asesmen diagnostik

Guru melakukan asesmen awal untuk mengenali potensi, karakteristik, kebutuhan, tahap perkembangan, dan tahap pencapaian pembelajaran murid. Asesmen umumnya dilaksanakan pada awal tahun pembelajaran, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk melakukan perencanaan lebih lanjut terkait metode pembelajaran yang sebaiknya digunakan.

2. Perencanaan

Guru menyusun proses pembelajaran sesuai dengan hasil asesmen diagnostik, serta melakukan pengelompokan murid berdasarkan tingkat kemampuan.

3. Pembelajaran

Selama proses pembelajaran, guru akan mengadakan asesmen formatif secara berkala, untuk mengetahui progres pembelajaran murid dan melakukan penyesuaian metode pembelajaran, jika diperlukan. Pada akhir proses pembelajaran, guru juga bisa melakukan asesmen sumatif sebagai ​​proses evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran.

6 Dukungan Implementasikan Kurikulum Merdeka Bagi Satuan Pendidikan

  1. Platform Merdeka Mengajar: Menyediakan beragam topik pelatihan tentang Kurikulum Merdeka hingga berbagai referensi Perangkat Ajar (Panduan, Capaian Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran) serta sumber belajar lainnya yang bisa diakses secara mandiri maupun kelompok kapanpun dan dimanapun. 
  2. Seri Webinar (dari Pusat dan Daerah): Kemendikbudristek dan Unit Pelaksana Teknis di daerah menyelenggarakan seri webinar implementasi Kurikulum Merdeka untuk berbagi praktik baik maupun informasi terkini bagi guru, kepala satuan pendidikan dan unsur pemangku pendidikan. 
  3. Komunitas Belajar: Komunitas Belajar dapat memfasilitasi proses refleksi, belajar, dan berbagi bersama dalam mempelajari dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Komunitas belajar dapat dibentuk bersama-sama oleh pendidik pada tingkat Satuan Pendidikan, Tingkat Daerah maupun Komunitas Daring. 
  4. Narasumber Berbagi Praktik Baik (Rekomendasi dari Pusat): Narasumber berasal dari pendidik yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan telah diseleksi. Narasumber berbagi praktik baik dapat dihubungi melalui Platform Merdeka Mengajar. 
  5. Mitra Pembangunan: Organisasi/ Lembaga/ Dunia Usaha/ Dunia Industri yang secara mandiri dan sukarela mendukung proses belajar komunitas di tingkat daerah dan/atau tingkat satuan
    pendidikan. 
  6. Pusat Layanan Bantuan (Helpdesk): Pendidik dan kepala satuan pendidikan dapat menyampaikan pertanyaan dan mengkonfirmasi pemahaman melalui pusat layanan bantuan. Pusat layanan bantuan dapat diakses melalui WhatsApp: 0812 8143 5091.

Sumber:
https://pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id/hc/en-us/articles/6824331505561-Latar-Belakang-Kurikulum-Merdeka