Senin, 17 Januari 2022

Bagaimanakah merumuskan Judul PTK?

Apa yang memprihatinkan dari pembelajaran Anda? 
Ya, inilah refleksi awal yang perlu dilakukan peneliti untuk mendiagnosa masalah (penyakit) dalam pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berawal dari permasalahan yang Anda hadapi saat Anda melakukan pembelajaran. Refleksi awal ini akan membantu Anda untuk merumuskan judul penelitian. 

Apa masalah pembelajaran Anda? 
Prestasi siswa yang rendah? Motivasi dan minat belajar yang lemah? Aktifitas belajar siswa yang minim? 

Materi Apa yang sulit dihadapi siswa? 
Bahan ajar atau topik yang paling kompleks, tentunya menjadi pilihan Anda dimana berdasarkan pengalaman mengajar Anda, mayoritas siswa tidak mudah menguasainya. 

Bagaimana Anda mengatasinya? 
Nah, setelah Anda temukan permasalahan dalam pembelajaran Anda, Anda perlu mencari resep atau terapi pengobatan (solusi) dalam pembelajaran Anda. Hal ini menyangkut setrategi, pendekatan, model, metode, atau tehnik pembelajaran Anda. 

Dimana Anda melakukan terapi pembelajaran? 
Tentunya, ini berdasarkan tupoksi di mana Anda bertugas, dan sesuai kelas yang Anda ajar. 

Kapan Anda melakukan terapi pembelajaran? 
Ya, pada semester dan tahun pelajaran berapa, Anda lakukan penelitian tindakan kelas? Ya, minimal satu semester untuk durasi 1 judul PTK. 

Nah, jika Anda, selaku Guru Bahasa Inggris, contoh rumusan judul PTK Anda, misalnya :
"Meningkatkan ketrampilan berbicara siswa di kelas 7E SMP Negeri 3 Ngadirojo melalui tehnik Role Play pada semester 2 Tahun Pelajaran 2021/2022"

Allahu A'lam

Sabtu, 15 Januari 2022

Lampiran PTK, Apa saja?

LAMPIRAN PTK
 Lampiran dokumen kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK), apa saja? Bukti fisik pendukung kegiatan penelitian atau lampiran laporan penelitian menjadikan hasil laporan PTK menjadi lengkap, dan komprehensif. Maka, dokumentasi kegiatan penelitian di tiap pertemuan pembelajaran atau tiap siklusnya (di setiap tahapan),  seyogyanya diinventarisasi serta dilampirkan dalam laporan.

Lampiran PTK, meliputi: 
1. Biodata peneliti maupun observer.
2. Jadwal Penelitian (hari, tanggal, jam tiap pertemuan di tiap siklusnya);
3. RPP dan skenario PBM
4. instrumen penelitian yang digunakan;
 5. Contoh isian instrumen; termasuk hasil kerja siswa, responden, maupun peneliti dan observer.
6. foto disertai narasinya tentang kegiatan guru, siswa dan observer; 
7. surat izin penelitian.

Kelengkapan lampiran PTK menjadikan otentik atau keaslian laporan terjaga. Oleh karena itu, aktifitas kegiatan penelitian harus didokumentasikan, terkait rencana pembelajaran (RPP); Surat pernyataan Keaslian dari Kepala Sekolah; Surat Pernyataan guru mitra selaku observer;  Contoh hasil kerja observer, Contoh hasil kerja guru seperti hasil koreksi guru, analisis hasil  belajar, dan jurnal pembelajaran (catatan lapangan); Contoh hasil kerja siswa (sekitar 10 anak ) selama proses hingga akhir pembelajaran; Lembar instrumen penelitian maupun contoh isiannya;    surat ijin penelitian,  foto-foto kegiatan, daftar hadir siswa, guru, dan observer untuk setiap pertemuan,  surat pernyataan dari kepala sekolah mengenai keaslian naskah.

Dokumen seminar sebagai bentuk publikasi di kalangan guru, meliputi: Surat undangan peserta seminar, berita acara, notulen, daftar hadir, kepanitiaan, makalah, bahan presentasi, surat keterangan dari KS dan Panitia seminar, foto kegiatan seminar, dan dokumen penelitian lainnya yang menunjang kelengkapan kegiatan seminar maupun keaslian laporan PTK. 

Selasa, 11 Januari 2022

Hakekat pendidikan, Apa?

Ada 3 tugas guru terkait tupoksi, yaitu mendidik, mengajar, dan melatih anak didik. Kompetensi guru ini perlu di upgrade seiring dinamika jaman.

 Lebih jauh, iklim lingkungan belajar anak didik menjadi variabel yang perlu dipertimbangkan oleh guru. Iklim lingkungan yang berbeda dan keunikan potret anak didik menjadi tantangan bagi guru untuk memilih model dan gaya pembelajaran. 

Bagaimanakah cara mendidik anak-anak kita? 
Ada adagium "satu model keteladanan lebih mengena daripada ribuan motto yang terpampang di tiap sudut ruang"

Maka, keteladanan di kalangan pendidik menjadi penting daripada ribuan instruksi yang bersifat indoktrinasi dan formalistik belaka. 

Mendidik, sesungguhnya lebih dekat dengan merangkul dan bukan memukul, yaitu tindakan persuasif yang tepat papan dan waktunya, termasuk diksi, irama, dan cara mendekati anak didik kita. 

Bagaimanakah mengajar anak didik kita? 
Di tengah perkembangan tehnologi informasi dan komunikasi yang pesat dewasa ini, model pembelajaran guru perlu di upgrade, khususnya dalam pemanfaatan konten pembelajaran dan penggunaan tehnologi pembelajaran. 

Tak bisa dipungkiri, anak didik kita memasuki era generasi milenial dimana mereka tak sulit untuk memanfaatkan produk tehnologi hari ini. 

Di sinilah pentingnya penguasaan tehnologi informasi dan komunikasi di kalangan guru hingga layanan pembelajaran menjadi bermakna bagi kehidupan dan masa depan anak didik kita. 

Bagaimanakah melatih anak didik kita? 
Ekskul di sekolah, tentunya perlu dihidupkan untuk mendongkrak skill anak didik kita. Di sinilah perlunya _pelatih_ yang mumpuni. Pelatih atau pembina ini bisa disiapkan dari dalam maupun luar sekolah. 

Peningkatan skill anak didik terkait Mapel apapun sudah barang tentu membutuhkan peralatan yang memadai. 

Maka, perencanaan anggaran sekolah membutuhkan input data atau rencana kebutuhan terkait pelaksanaan program dan kebutuhan di sekolah. 

Allahu A'lam

Senin, 10 Januari 2022

Resume, salah satu bentuk tugas siswa?

 Membuat resume atas topik bahasan yang akan dibahas, untuk apa? Tentunya, tugas siswa ini akan menguatkan minat baca dan pemahaman siswa. 

Namun, jenis tugas siswa ini seyogyanya dilakukan siswa di rumah. Selanjutnya, ditindaklanjuti melalui presentasi di kelas secara individual, kelompok, maupun ke arah diskusi kelas. 

Di sinilah pentingnya tanya jawab guru dan siswa, juga siswa dengan siswa melalui interaksi secara langsung dan intensif sehingga terjadi proses diskusi atas topik bahasan yang diajarkan guru. 

Resume atas tiap unit pelajaran ini pun sesungguhnya menjadi bahan yang menarik untuk menyusun Diktat pelajaran, Modul, maupun Buku Teks sebagai referensi penunjang bagi guru dalam pembelajaran. 

Why not? 

Allahu A'lam

Lembar Tugas Siswa, Bagaimana?

 Sistematika lembar tugas siswa, minimal ada tiga bagian :

1. Kop Sekolah

2. Identitas (Mapel, Kelas, KD, Unit) 

3. Soal




Dalam hal ini, konten dan jenis soal, seyogyanya variatif, termasuk dari sisi tingkat kesulitannya. Dengan demikian, tampilan soal menjadi menarik. 

Kumpulan lembar tugas siswa, bisa menjadi embrio Bank Soal. Ini menjadi referensi penting untuk penyusunan Diktat Pelajaran, Modul, bahkan Buku Pelajaran. 

Oleh karena itu, dokumen lembar tugas siswa seyogyanya terkumpul di map khusus di tiap unit-nya. Kelak, secara sederhana sekalipun, guru minimal bisa menerbitkan Buku "Bank Soal beserta penyelesaiannya"

Selasa, 04 Januari 2022

Langkah-Langkah berbagi RPP baru di Portal Guru Berbagi, Bagaimana?

 Berikut adalah langkah-langkah untuk membagikan RPP baru yang kita buat (https://bantuan.simpkb.id/books/panduan-untuk-guru-dan-relawan-guru-berbagi/ch02/2-2-berbagi-rpp-baru.html) :

  1. Akses laman portal Guru Berbagi di https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/ dan Pilih / klik tombol Masuk untuk masuk ke SIM Guru Berbagi

  2. Masukkan surel dan kata sandi Anda lalu klik tombol MASUK

    Catatan : Jika Anda telah memiliki akun SIMPKB maka Anda dapat menggunakan akun Anda tersebut untuk masuk ke layanan program Guru Berbagi. Akun SIMPKB berupa No.UKG@guruku.id. Contoh : 8000014xxx@guruku.id

  3. Setelah berhasil masuk ke dalam SIM, silakan klik pada menu RPP Saya

  4. Kemudian, inputkan nomor seluler Anda terlebih dahulu dengan klik tombol TAMBAHKAN NOMOR SELULER. Hal ini penting karena sifatnya bisa saja untuk keperluan penyebaran informasi terkait ke nomor ponsel Anda

  5. Selanjutnya kembali ke menu RPP Saya dan klik tombol “+ TAMBAH RPP” yang berwarna kuning pada pojok kanan atas

  6. Silakan Anda baca terlebih dahulu untuk informasi ketentuan dalam mengunggah konten RPP dan jika sudah klik pada kotak pernyataan serta klik tombol SAYA PAHAM DAN SETUJU

  7. Klik ikon kamera untuk mengunggah gambar/ilustrasi terkait RPP yang Anda buat

  8. Pilih gambar/ilustrasi yang ingin Anda gunakan (ukuran maksimum 1 MB)

  9. Sesuaikan ukuran gambar/ilustrasi dan klik Simpan

  10. Selanjutnya gulir ke bagian bawah dan klik pada kolom Judul RPP (maksimal 50 karakter) dan masukan judul RPP serta pilih jenis RPP yang Anda buat

  11. Klik pada kolom deskripsi dan mulailah menuliskan deskripsi tentang RPP Anda dengan ketentuan antara 200 sampai 500 karakter

  12. Klik dan pilih jenjang, tingkat/kelas, dan mata pelajaran sesuai RPP Anda

  13. Gulir kembali ke bawah kemudian masukan tag dan klik lampirkan berkas untuk melampirkan RPP Anda

  14. Pilih berkas dari penyimpanan lokal Anda untuk diunggah (maksimal 10 MB)

  15. Terakhir silakan klik tombol simpan

  16. RPP baru telah berhasil dibuat dan muncul pada daftar RPP dengan status Terbit