Kamis, 24 Februari 2022

PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN EVALUASI PENDIDIKAN, BAGAIMANA?



A. PERENCANAAN PROGRAM 

1, Visi Sekolah 
Visi sekolah adalah cita-cita bersama warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan, yang menggambarkan dan memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan untuk kepentingan masa mendatang
2. Misi Sekolah Misi adalah arah untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, menjadi dasar program pokok sekolah dengan penekanan pada kualitas layanan pada peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan.Misi sekolahmemuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program sekolah, serta pengembangannya.

3. Tujuan Sekolah
Sekolah merumuskan dan menetapkan tujuan serta mengembangkannya, mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat
4. Rencana Kerja SekolahRencana Kerja jangka menengah (empat tahun) : menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai , serta perbaikan komponen pendukungnya.


B. PELAKSANAAN RENCANA KERJA
1. Pedoman Sekolah1)kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP);2)kalender pendidikan/akademik;3)struktur organisasi sekolah;4)pembagian tugas di antara guru;5) pembagian tugas di antara tenaga kependidikan;6) peraturan akademik;7) tata tertib sekolah;8) kode etik sekolah;9) biaya operasional sekolah


 2. Struktur Organisasi Sekolah
Semua pimpinan, pendidik, dan tenaga kependidikan mempunyai uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas tentang keseluruhan penyelenggaraan dan administrasi sekolah/madrasah.
3. Pelaksanaan Kegiatan Sekolahdilaksanakan berdasarkan rencana kerja tahunan;dan dilaksanakan oleh penanggung jawab kegiatan yang didasarkan pada ketersediaan sumber daya yang ada.

 4. Bidang KesiswaanSekolah menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional mengenai proses penerimaan peserta didik.Sekolah memberikan layanan konseling kepada peserta didik, melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk para peserta didik, melakukan pembinaan prestasi unggulan, melakukan pelacakan terhadap alumni.

 5. Bidang Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran
a. Penyusunan KTSP1) Penyusunan KTSP memperhatikan Standar Isi, Skl, dan peraturan pelaksanaannya dikembangkan sesuai kondisi sekolah, potensi atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik.2) silabus setiap mata pelajaran yang diampunya sesuai dengan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, dan Panduan Penyusunan KTSP.3. Penyusunan KTSP tingkat SMA di koordinasi, disupervisi dan difasilitasi oleh Dinas Pendidikan Provinsi


 b. Penyusunan Kalender Pendidikan
1) Sekolah menyusun kalender pendidikan/akademik yang meliputi jadwal pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur.2) didasarkan pada Standar Isi, berisi mengenai pelaksanaan aktivitas sekolah selama satu tahun dan dirinci secara semesteran, bulanan, dan mingguan;3) Sekolah menyusun jadwal penyusunan KTSP.4) Sekolah mata pelajaran yang dijadwalkan pada semester gasal, dan semester genap.

c. Program Pembelajaran
Sekolah menjamin mutu kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dan program pendidikan tambahan yang dipilihnya dan kegiatan pembelajaran didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, dan peraturan pelaksanaannya, serta Standar Proses dan Standar Penilaian.
d. Penilaian Hasil Belajar Peserta DidikPenilaian hasil belajar disesuaikan dgn Standar Penilaian Pendidikan.

e. Peraturan Akademika) persyaratan minimal kehadiran siswa untuk mengikutipelajaran dan tugas dari guru;b) ketentuan mengenai ulangan, remedial, ujian, kenaikankelas, dan kelulusan;c) ketentuan mengenai hak siswa menggunakan fasilitasbelajar, laboratorium, perpustakaan, penggunaan bukupelajaran, buku referensi, dan buku perpustakaan;d) ketentuan mengenai layanan konsultasi kepada gurumata pelajaran, wali kelas, dan konselor.Peraturan akademik diputuskan oleh rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah.

6. Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Penyusunan program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan memperhatikan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan dan dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah,

Pendayagunaan PTK:1) asas kemanfaatan, kepatutan, dan profesionalisme;2) diidentifikasi secara sistematis sesuai dengan aspirasi individu, kebutuhan kurikulum dan sekolah;3)disesuaikan dengan kebutuhan baik jumlah maupun kualifikasinya dengan menetapkan prioritas;4) mutasi tenaga kependidikan dari satu posisi ke posisi lain didasarkan pada analisis jabatan dengan diikuti orientasi tugas oleh pimpinan tertinggi sekolah yang dilakukan setelah empat tahun, tetapi bisa diperpanjang berdasarkan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, sedangkan untuk tenaga kependidikan tambahan tidak ada mutasi.

7. Bidang Sarana dan Prasarana
1)merencanakan, memenuhi dan mendayagunakan sarana dan prasarana pendidikan;2) mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan sarana danprasarana agar tetap berfungsi mendukung prosespendidikan;3) melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap tingkatkelas di sekolah;4) menyusun skala prioritas pengembangan fasilitaspendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan dankurikulum masing-masing tingkat;5) pemeliharaan semua fasilitas fisik dan peralatandengan memperhatikan kesehatan dan keamananlingkungan.

8. Bidang Keuangan dan Pembiayaan
1)sumber pemasukan, pengeluaran dan jumlah dana yangdikelola;2) penyusunan dan pencairan anggaran, serta penggalangandana di luar dana investasi dan operasional;3) kewenangan dan tanggungjawab kepala sekolah/madrasahdalam membelanjakan anggaran pendidikan sesuai denganperuntukannya;4) pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran sertapenggunaan anggaran, untuk dilaporkan kepada komitesekolah/madrasah, serta institusi di atasnya.

9. Budaya dan Lingkungan Sekolah
a. Sekolah menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pendidikan yang kondusif untuk pembelajaran yang efisien dalam prosedur pelaksanaan.b. Adanya tata-tertib dan kode etik warga sekolahc. Adanya bimbingan dengan teladan, pembinaan , pengembangan kreativitas dari pendidik dan tenaga kependidikan.

10. Peran serta Masyarakat dan Kemitraan Sekolah
Sekolah melibatkan warga dan masyarakat pendukung sekolah/madrasah dalam mengelola pendidikan baik secara akademik dan non akademik.Keterlibatan peran serta warga sekolah dan masyarakat dalam pengelolaan dibatasi pada kegiatan tertentu yang ditetapkan.

C. PENGAWASAN DAN EVALUASI
Penyusunan program pengawasan di sekolah/madrasah didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan dan Program pengawasan disosialisasikan ke seluruh pendidik dan tenaga kependidikan.

  • Setiap pihak yang menerima laporan hasil pengawasan menindaklanjuti laporan hasil pengawasan tersebut dalam rangka meningkatkan mutu, termasuk memberikan sanksi atas penyimpangan yang ditemukan, mendokumentasikan dan menggunakan hasil pemantauan, supervisi, evaluasi, dan pelaporan serta catatan tindak lanjut untuk memperbaiki kinerja, dalam pengelolaan pembelajaran dan pengelolaan secara keseluruhan.

Rabu, 23 Februari 2022

Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Bagaimana?


                                            

 Proses belajar mengajar di sekolah haruslah dilakukan dengan semaksimal mungkin agar tujuan pendidikan mampu dicerna secara matang oleh siswa sekolah. Ini penting mengingat begitu pentingnya peran pendidikan bagi anak bangsa dan generasi penerus. Guru merupakan subjek utama yang berperan dalam hal ini, karena guru adalah orang yang mengajarkan pengetahuan kepada siswa.


Oleh sebab itu, penting juga untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekolah agar kualitas pendidikan semakin baik kian waktu, sehingga akan berdampak baik pula bagi seluruh pelaksana pendidikan, termasuk siswa sekolah. Di sini, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekolah :

1. Mengatur Manajemen Sekolah Dengan Baik
Setiap lembaga sekolah pasti memiliki manajemen sekolah yang diatur oleh kepengurusan sekolah. Dalam sekolah sendiri tersusun atas kepala dan wakil sekolah, bendahara, sekertaris, bidang kesiswaan, bidang kurikulum, bidang sarana dan prasarana, bidang konseling, bidang keamanan, dan lain-lain. Semua pengurus sekolah harus mampu melaksanakan dan bertanggung jawab atas tugas masing-masing berdasarkan bidangnya, sehingga sekolah dapat terorganisasi secara baik dan berjalan dengan semestinya.

2. Peningkatan Kedisiplinan Harus Lebih Diutamakan
Kedisiplinan adalah hal penting yang harus dilakukan dalam sebuah organisasi atau lembaga. Dalam sekolah, kedisiplinan harus dilakukan oleh semua pihak sekolah, baik pendidik maupun peserta didik. Untuk itulah setiap lembaga sekolah pasti membuat absensi sekolah, ini dilakukan agar pihak sekolah mampu mengetahui serta mengontrol aktivitas melakukan tugas dan jam belajar mengajar. Absensi tidak hanya berlaku untuk siswa, tetapi juga semua pihak sekolah yang terkait.

3. Pengajaran Dilakukan Oleh Guru-guru Profesional di Bidangnya
Kualitas pendidikan sekolah juga dipengaruhi oleh guru sebagai subjek pengajar. Oleh karena itu, sekolah harus memiliki guru-guru profesional di bidangnya, di mana guru-guru tersebut merangsang pengetahuan kepada siswa, sehingga siswa akan dapat merespon pengetahuan tersebut dengan baik. Pengajaran oleh guru yang tidak pada bidangnya akan membuat siswa kurang bisa memahami pelajaran, ini akan berdampak buruk pada kualitas sumber daya siswa.

4. Menggunakan Media dan Metode Belajar Yang Relevan
Kita bisa menemukan banyak media dan metode belajar di internet, tetapi tidak semuanya bisa sesuai diterapkan di setiap sekolah. Untuk itulah, setiap guru harus pandai-pandai dalam memilih metode dan media belajar sesuai untuk siswa. Media dan metode belajar yang sesuai akan mampu mempermudah siswa dalam merespon pengetahuan dari guru.

5. Melakukan Evaluasi Bulanan
Evaluasi juga menjadi pokok penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Guru bisa melakukan evaluasi setelah menyampaikan pelajaran, sedangkan sekolah juga perlu mengadakan evaluasi setiap bulan melalui rapat bersama. Dengan evaluasi tersebut, akan tampak apa saja kekurangan dan kelebihan proses pendidikan yang telah dilaksanakan, perbandingan antara proses pendidikan saat ini dengan sebelumnya, penyebab dan solusi masalah pendidikan, serta bagaimana memaksimalkan langkah pendidikan selanjutnya.

6. Melakukan Studi Komperatif, Pelatihan, dan Workshop Pendidikan
Studi komperatif bisa dilakukan dengan mengunjungi sekolah lain yang memiliki kualitas lebih baik. Ini dilakukan dengan tujuan untuk meneladani dan mengambil langkah lebih baik ke depannya bagi proses pendidikan sekolah. Begitu juga halnya, mengikuti pelatihan dan workshop akan memberikan pengetahuan baru bagi guru untuk memaksimalkan pengajaran, baik terkait metode, media, cara pengajaran, dan hal-hal lainnya.

7. Memanfaatkan Sarana dan Fasilitas Sekolah Dengan Sebaik-baiknya
Kelengkapan sarana dan fasilitas dapat mendukung proses pendidikan di sekolah, misalnya lab komputer, lab bahasa, ruang UKS, fasilitas pembelajaran, dan beberapa fasilitas di dalam kelas. Tidak hanya lengkap, tetapi juga dapat memanfaatkan sarana dan fasilitas tersebut dengan semestinya. Hal ini juga akan mempengaruhi pandangan baik masyarakat sekitar terhadap sekolah.

8. Melengkapi Dokumen-dokumen Penting Sekolah
Sekolah adalah lembaga formal yang diawasi oleh dinas pendidikan pemerintah, pastinya sekolah memerlukan dokumen-dokumen penting yang terkait dengan proses pendidikan di sekolah, misalnya laporan kinerja guru dan lain-lain.

9. Memberikan Motivasi Pendidikan
Hendaknya, ketika proses belajar mengajar dilaksanakan, guru tidak hanya mengajarkan materi pelajaran saja, tetapi motivasi juga penting untuk menumbuhkan minat siswa dalam belajar. Dan tentu saja yang membutuhkan motivasi pendidikan tidak hanya siswa, tetapi juga semua pelaksana pendidikan, setidaknya ketika malaksanakan evaluasi pendidikan setiap bulannya. Ini dilakukan akan semangat untuk melaksanakan pendidikan tidak layu seiring berjalannya waktu.

10. Pendidikan Intelektual dan Emosional Harus Berjalan Seimbang
Perlu diketahui bahwa Indonesia memiliki banyak sekali orang-orang intelek, tetapi sayangnya negara kita sedang krisis moral. Ini mungkin menjadi PR bagi pelaksana pendidikan agar tidak hanya menyuapi peserta didik dengan pengetahuan intelektual saja, justru pendidikan moral lebih penting. Keselarasan antara pendidikan intelektual dan emosional akan membuahkan generasi muda yang cerdas intelektual, juga cerdas moral.

11. Menjalin Relasi Baik Dengan Wali Murid
Pihak kepengurusan sekolah, khususnya wali kelas, seharusnya mampu membentuk hubungan baik dengan para wali murid. Ini akan memberikan dampak positif dengan mengetahui kepribadian siswa baik di sekolah maupun di rumah, sehingga guru mampu bersikap bijaksana terhadap siswa berdasarkan karakter dan kepribadian masing-masing. Tidak hanya itu, hubungan baik antara pihak sekolah juga akan menguntungkan, baik bagi wali murid, siswa, guru, dan sekolah.

Referensi : https://www.pelangiblog.com/2016/12/11-upaya-meningkatkan-kualitas.html

Selasa, 22 Februari 2022

Tantangan Kepala Sekolah, Apa saja?


Pertama, dimulai dari guru dan Kepala Sekolah itu sendiri. Hal-hal yang sering menjadi kendala di lapangan yakni adanya keterbatasan wawasan, sempitnya pola pikir, jumlah yang kurang, adanya mismatch, kurangnya kualifikasi, kurangnya daya inovasi dan sebagainya.

Yang kedua, faktor siswa. Hal yang sering menjadi kendala antara lain kemampuan yang sangat beragam, karakteristik yang beragam, kemampuan awal yang lemah.

Ketiga, keterbatasan sarana prasarana. Keterbatasan sarana dan prasarana sekolah baik itu yang berupa fasilitas gedung, peralatan, alat peraga pembelajaran dan buku pustaka.

Faktor kendala dan tantangan keempat adalah ada atau tidak nya dukungan masyarakat dan orangtua juga menjadi tantangan tersendiri bagi kepala sekolah. Yang kerap kali ditemui yakni masyarakat dan orangtua belum secara penuh mendukung program-program sekolah sehingga sekolah kurang dapat berkembang secara maksimal.

Faktor yang kelima adalah berbagai peraturan seputar pendidikan yang saat ini ada, seringkali dinilai tidak sinkron yang mempersulit pelaksanaan di lapangan, akibatnya kepala sekolah ragu-ragu untuk mengambil kebijakan di sekolah.

Mengutip pendapat Covey (2005), bahwa faktor pemimpin (dalam hal ini kepala sekolah) adalah karakter dari pemimpin itu sendiri. Oleh karena itu, kepala sekolah diharapkan berusaha untuk membangun karakter. Dan kompetensi kepribadian yang harus dimilikinya antara lain berakhlak mulia, memiliki integritas, berkeinginan kuat untuk mengembangkan diri, bersikap terbuka serta senantiasa menunjukkan minat dan bakatnya dalam memenuhi jabatan sebagai pemimpin di sekolah.
 
Semakin besarnya tantangan pengembangan pendidikan di masa yang akan datang, maka Kepala Sekolah diharapkan untuk senantiasa meningkatkan kinerjanya dengan cara : memenuhi standar kualifikasi dan kompetensi dirinya, melalui pendidikan, latihan dan workshop, menetapkan standar operasional dalam upaya mencapai visi dan misi sekolah, mengembangkan jaringan kerjasama baik dengan pemerintah, dunia usaha dan industri, Perguruan Tinggi dan stakeholders lain untuk kemajuan sekolah.

Referensi:
Lentera.net

Kamis, 17 Februari 2022

Lima Produk Platform Merdeka Mengajar



 Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi atau Kemendikbudristek meluncurkan berbagai paltform merdeka mengajar di masa pandemi Covid-19.

Platform merdeka mengajar merupakan platform teknologi untuk mendukung guru agar mengajar lebih baik, meningkatkan kompetensi, dan berkembang secara karir.

Dalam platform merdeka belajar terdapat fitur yang dapat dimanfaatkan guru seperti perangkat ajar, dapat mengakses fitur-fitur terkait modul ajar hingga buku teks di dalamnya.

Dalam postingan akun @ditjen.gtk.kemdikbud, menuliskan kenali lebih dalam produk yang dapat membantu rekan guru menemukan beragam referensi perangkat ajar.

"Guru dapat melakukan pelatihan mandiri, hingga berbagi praktik baik untuk mengembangkan kompetensinya," tulis akun @ditjen.gtk.kemdikbud, seperti dikutip Kabar Banten Sabtu 12 Februari 2022.

Untuk mewujudkan profil pelajar pancasila dan menunjang penerapan kurikulum merdeka, platform merdeka mengajar hadir sebagai teman penggerak bagi guru agar lebih baik dalam mengajar, belajar dan berkarya.

Berikut lima produk platform merdeka mengajar:

1. Pelatihan mandiri

Di dalam platform merdeka mengajar terdapat pelatihan mandiri yang bisa guru  manfaatkan, isi dalam pelatihan mandiri yakni modul pelatihan berkualitas yang bisa guru akses kapan pun dan dimana pun untuk mengembangkan kompetensi.

2. Video inspirasi

Dalam paltform merdeka mengajar juga terdapat video inspirasi yang bisa guru manfaatkan dalam mengimplementasikan media pembelajaran.

Kumpulan video inspirasi sebagai refrensi guru dalam mengembangkan kompetensi profesional maupun personal.

3. Bukti karya saya

Guru dapat membuat berbagai macam karya yang dapat dibagikan dalam platform merdeka mengajar.

Bukti karya saya sebagai wadah berbagi praktik baik untuk mendorong guru terus berkarya dan saling menginspirasi.

4. Asesmen Murid

Kumpulan asesmen yang dapat membantu guru mendapatkan informasi hasil pembelajaran murid melalui analisis diagnostik literasi dan numerasi, agar dapat menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan murid.

5. Perangkat ajar

Dalam platform merdeka mengajar terdapat 2.000 refrensi perangkat ajar berupa bahan ajar, modul ajar dan sebagainya yang berbasis kurikulum merdeka.

5 produk platform merdeka mengajar diharapkan dapat membantu guru untuk terus mengembangkan kompetensi,serta diharapkan dapat mendukung transformasi pendidikan bersama platform merdeka mengajar.


Referensi: 

https://kabarbanten.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-593719815/mengenal-5-produk-platform-merdeka-mengajar-dukung-guru-tingkatkan-kompetensi?page=3