Kamis, 26 Maret 2020

Si Mbah Hajar Muring-muring.

Si Mbah Hajar....
(Aina Anta?)
=========

Polemik dihapusnya UNBK berakhir. Ya, Mbakyu Corona penyebabnya. Dan, ini sangat menyedihkan Maz Menteri. Karena, data ( peta mutu) pendidikan skala nasioanl tahun 2020 menjadi hilang. Maka, hasil riset PISA tahun 2019 menjadi cermin penting bagi dunia pendidikan di tanah air.

Dihapuskannya UNBK menjadikan  otoritas (tanggungjawab) sekolah  menjadi kian besar untuk menjaga mutu pendidikan. Saya (sesungguhnya) sangat berharap dihapuskannya UNBK mengacu dari paradigma (urgensinya) ==merdeka belajar==dimana sekolah (Sang Guru)  benar-benar merdeka dari UJIAN BERSAMA (baik skala lokal maupun nasional). Karena, keragaman potret sekolah (dan keunikan siswa) kita. Maka, lahirlah AKM (tes literasi dan numerasi) dan SK (Survey Karakter) sebagai instrumen (alat ukur) untuk pemetaan mutu pendidikan.



Workshop "bedah setrategi pembelajaran HOTS " menuju merdeka belajar.(Sempega Rojo.doc.2020)

  Ujian merupakan bentuk evaluasi atau penilaian terhadap proses pembelajaran di sekolah. Ada berbagai bentuk ujian di sekolah, seperti; ujian harian (penilaian harian), ujian tengah semester (penilaian tengah semester), ujian semester (penilaian akhir semester), ujian sekolah berbasis nasional (USBN) dan ujian nasional (UN).
Bentuk ujian yang terakhir, Ujian Nasional, saat ini menjadi pembicaraan hangat di tengah masyarakat pendidikan Indonesia. Pasalnya pemerintah telah berencana mengganti sistem UN dengan sistem yang baru, AKM dan SK.
Pengantian sistem UN, termasuk USBN merupakan  4 Kebijakan Merdeka Belajar yang dikeluarkan oleh Mendikbud RI, Nadiem makarim.
AKM (Asesmen Kompetensi Minimal) dan SK (Survey Karakter) menjadi salah satu diantara 4 kebijakan Program Merdeka Belajar Mendikbud Nadiem Makarrim tersebut.
Kompetensi siswa yang diuji pada AKM dan SK, yaitu  kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), menggunakan bahasa (literasi) dan penguatan pendidikan karakter.
  Pembelajaran Menuju merdeka belajar (Sempega Rojo.doc.2020)
Uniknya, pelaksanaan AKM dan SK ini akan diterapkan di tengah setiap jenjang pendidikan seperti kelas IV, VIII dan kelas XI. Hal ini berdampak positif dimana guru akan termotivasi untuk memperbaiki mutu proses pembelajaran di kelas sejak awal.
Guru tidak lagi terbebani oleh UN, termasuk USBN yang selama ini menentukan  kelulusan siswa di suatu sekolah. Sebaliknya guru terfokus untuk membekali siswa dengan berbagai kemampuan numerasi, literasi dan karakter siswa.
Dengan berlakunya AKM dan SK, pengelola pendidikan di daerah maupun pusat akan dapat memetakan kondisi setiap sekolah.
Diketahui juga nasib sistem UN telah berakhir, sedangkan tahun 2021 sudah diberlakukan sistem AKM dan SK.
Sedangkan USBN akan diganti dengan US, tidak lagi diembeli dengan kata ‘nasional’. Ini mengandung makna, penyelenggaraan US diserahkan pada guru dan sekolah.
Guru dan sekolah lebih tahu dengan kondisi sekolah dan karakter siswa. Oleh sebab itu bentuk penilaian US diberikan kebebasan pada sekolah.  Boleh ujian tertulis seperti karya ilmiah, tugas kelompok, dan lain sebagainya, untuk menilai kompetensi siswa.
Seperti apapun sistem penilaian yang ditetapkan pemerintah, tidak terlepas dari perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran oleh guru. Otomatis strategi dan metode mengajar juga berorientasi pada sistem penilaian yang ditetapkan oleh pemerintah.
Namun yang pasti, kebijakan pemberlakuan AKM dan SK serta US sebagai pengganti UN dan USBN juga memerlukan sosialisasi kepada guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan di sekolah.

 Try Out UNBK pun berakhir? 

Bertuturlah Delon :

"Akhirnya,  tak perlu try out UNBK tahun ini. Namun, untuk pemetaan mutu pendidikan di level Kabupaten, misalnya, perlu ada try out US yang diberlakukan untuk memotret rapor sekolah (data sementara) untuk melengkapi  hadirnya AKM dan SK."

Di tengah gemuruhnya Mbakyu Corona, kapankah jadwal masuk anak-anak untuk bersekolah lagi?
Ya, awal minggu ini (jauh hari) telah di post oleh Delon di Grup Goa Pulo Kelandri itu. Namun, lagi-lagi tak semua penghuninya menyimak postingan itu : masuk sekolah 6 April 2020.

Maka, di tengah semaraknya serangan Mbakyu Covid,  Delon pun mencoba wawancara imajiner dengan Mbah Hajar menjelang Adzan Shubuh tiba.
Si Mbah pun bertutur :

"Masuk sekolah lagi sebaiknya bertepatan dengan hari kelahiran Saya, 2 Mei 2020......! Karena, di hari itulah Mbakyu Corona berakhir menyerang negeri kita."

Oh, Delon sempat menawar :
"Bisa molor, 2 minggu lagi, Si Mbah....? Tanggal 17 Mei, baru masuk sekolah, begitu?"

Si Mbah tegas saja :
"Lha, ikhu ULTAHmu...! Sak karep-pe udelmu dhewe wae...!"

Allahu A'lam