Minggu, 12 Juli 2020

Sampah

Jangan men_delete sampah!
Mengapa?

Mbakyu Sofia....
Kita semua belajar
Untuk men__delete__
Atas__apa dan siapapun__
Yang tak bermakna dalam hidup kita

Benarlah, Syeh Jalil :

Delete saja
Di ruang hati...
Di ruang pikir...
Juga, di HP Android kita
Karena __sampah __selalu mengganggu akal sehat kita.

Ya, __sampah__itu adalah selain diri-Nya,__atas apapun dan siapapun yang menimbulkan polusi di hati kita.

Namun, __sampah telethong Sapi__di-recycle menjadi bio gas oleh tetangga Saya. 

Ada lagi, tetangga lain membakar sampah semalam suntuk untuk pengasapan (fogging) hingga pagi harinya untuk meminimalisir De-Be.

Lainnya lagi, sampah dibuang begitu saja di sepanjang pinggiran sungai.

Ya, jika mayoritas penduduk memilih setrategi __buang sampah semaunya itu, maka tumpukan sampah itu bisa melebihi tingginya DAK di sekolah Kang Sugih(Arto) itu.

Nah, inilah__ quantum teaching process__ yang saya maksudkan tadi pagi. Ketika, kita men_delete sampah semau kita, efek dominonya bisa merobohkan DAK milik tetangga kita.

Betapa, kita perlu :
Think globally
Act locally

(Bukan, delete locally, ya?)

Allahu A'lam