Kamis, 18 November 2021

Strategi Membaca

Tujuan utama pembelajaran literasi membaca adalah agar peserta didik mampu memperoleh pemahaman yang mendalam dari informasi yang didapatkan. Pembelajaran literasi membaca ditekankan pada aktivitas peserta didik, agar peserta didik mampu:

  1. Menganalisis isi teks baik secara eksplisit maupun implisit
  2. Menggambarkan inferensi analitis atas teks
  3. Mengkritisi teks melalui penggunaan logika berpikir yang benar, serta ditunjang oleh fakta-fakta yang lengkap baik dari dalam teks maupun luar teks.
  4. Memproduksi secara kreatif pemahamannya melalui berbagai media representasional yang bersifat multimoda, multi genre, multimedia, dan multibudaya

Untuk mencapai tujuan pembelajaran literasi membaca, proses pembelajaran setidaknya harus melewati tiga tahapan kegiatan (Abidin dalam Vacca, 2015). Ketiga tahapan itu adalah aktivitas prabaca, aktivitas membaca, dan aktivitas pascabaca.

Aktivitas Prabaca

Guru harus mampu mengarahkan peserta didik pada topik pembelajaran yang akan dipelajari peserta didik. Terkait asumsi dasar ini, aktivitas prabaca adalah kegiatan pengajaran yang dilaksanakan sebelum peserta didik melakukan kegiatan membaca.

Beberapa aktivitas prabaca yang dapat dilakukan guru sebagai berikut:

  1. Memilih atau menciptakan lingkungan yang kondusif untuk membaca
  2. Memilih teks yang dibutuhkan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
  3. Menyusun pertanyaan pemandu yang terkait dengan teks
  4. Membangkitkan pengetahuan awal yang berhubungan dengan topik teks
  5. Mengarahkan peserta didik untuk membuat pertanyaan dan prediksi baik yang berkenaan dengan topik ataupun topik secara umum.

Aktivitas Membaca

Setelah aktivitas prabaca, dilanjutkan dengan kegiatan inti yaitu membaca. Dalam pandangan pendekatan respons pembaca, aktivitas membaca yang dilakukan berfokus pada upaya mendapatkan pemahaman secara literal, inferensial, maupun kritis. Hal ini juga dikorelasikan dengan 3 strategi pembelajaran yaitu: memorisation strategies, elaboration strategies dan control strategies. Oleh karena ragam aktivitas membaca lebih banyak berkaitan dengan upaya menganalisis, membandingkan, dan mengkritik teks.

Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan guru dalam aktivitas membaca ini sebagai berikut:

  1. Memfasilitasi peserta didik untuk membaca, menganalisis, dan mengutip teks untuk tujuan tertentu, sambil membangun pemahaman dalam membaca.
  2. Mendorong peserta didik untuk menghubungkan skematanya (baik berupa pengalaman, pengetahuan, sikap, maupun keterampilan yang telah dimiliki sebelumnya), teks lain yang pernah dibaca, serta konteks kehidupan dengan teks yang sedang dibaca.
  3. Memfasilitasi peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang dibuat (menguji prediksi) dan/atau melakukan kegiatan lain yang relevan dengan tujuan pembelajaran.
  4. Mendorong terciptanya percakapan dan pengalaman yang kaya dan terikat teks untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.
  5. Mendorong peserta didik untuk mengkomunikasikan dengan peserta didik lain terkait hasil kajian dan respons yang dibuatnya.
  6. Memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis tujuan penulisan teks, mengevaluasi argumen dan bukti-bukti yang dibuat penulis, serta menemukan makna mendalam dari sebuah teks. proses ini bisa dilakukan melalui kerja kooperatif ataupun kolaboratif.

Aktivitas Pascabaca

Aktivitas pascabaca merupakan tahapan pembelajaran literasi yang menguji sekaligus memantapkan kemampuan berpikir kritis. Pada dasarnya tahap ini adalah tahapan yang dilakukan untuk merespons, mengeksplorasi, merefleksi, dan mengevaluasi teks yang telah dibaca. Beberapa kegiatan yang dapat dikembangkan dalam tahap pascabaca antara lain:

  1. Merespon teks menjadi sebuah proyek atau produk lain yang menggambarkan kemampuannya menemukan intisari informasi.
  2. Menganalisis opini dan fakta yang terkandung dalam teks.
  3. Mengevaluasi teks berdasarkan pengetahuan awal  atau informasi dari berbagai sumber lain.
  4. Mengembangkan dan mendukung intisari yang dibuatnya dengan bukti-bukti yang terdapat dalam teks.
  5. Peserta didik juga bisa membuat informasi baru yang berhubungan dengan informasi yang terkandung dalam teks, berdasarkan hasil pemahaman baru yang diperolehnya.
  6. Menilai kebaruan informasi teks (up to date) yang telah dibaca dan objektivitas informasi dalam teks yang dibaca (tidak bias, bukan hoak).

Bagaimanakah strategi untuk memahami suatu bacaan? Ada 5 strategi , yaitu ( Stephanie Harvey dan Anne Goudvis (2000):



  1. Membuat Hubungan; yaitu “membuat jembatan” antara pengetahuan baru dengan yang telah diketahui. Ada tiga bentuk membuat hubungan dengan teks yang dapat dibangun, yaitu antara teks dengan diri, teks dengan teks dan teks dengan dunia.
  2. Mengajukan Pertanyaan; yaitu mengajukan pertanyaan sebelum, selama, dan setelah membaca untuk membentuk pengertian, meningkatkan pemahaman, menjelaskan kebingungan, memecahkan masalah, mendapatkan sekumpulan informasi, informasi baru, maupun informasi khusus, hingga mendorong usaha-usaha penelitian. 
  3. Membuat Visualisasi; yaitu berhenti sejenak untuk memikirkan dan memvisualisasikan isi teks yang dibaca untuk membantu menciptakan citra secara mental dari bentuk kata-kata, memperkuat hubungan antara pembaca dengan teks, menempatkan pembaca di posisi dalam teks, serta meningkatkan antusiasme untuk membaca.
  4. Mencari yang Tersirat (Inferensi); yaitu Pemikiran berdasarkan inferensi terjadi ketika petunjuk-petunjuk dalam teks digabungkan dengan pengetahuan pembaca dan pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada sebuah kesimpulan mengenai sebuah tema atau gagasan yang tersirat dalam teks.
  5. Menentukan Hal yang Penting; yaitu menentukan gagasan pokok dalam suatu teks yang otentik dari sebuah karya fiksi (sastra) maupun non fiksi (naskah ilmiah, sejarah, biografi, editorial surat kabar, hingga buku perdagangan), untuk meringkas serta menarik kesimpulan dari berbagai bacaan tersebut, mempelajari informasi baru dan membangun pengetahuan latar, membedakan antara tema, pendapat dan sudut pandang, serta menentukan maksud atau pesan penulis teks (memberikan informasi, membujuk, atau menghibur).