Jumat, 06 September 2019

HP Android is useful in learning.

HP Android,  what for?

Nowdays most (all students) have the hand phone. So,  the teachers should inject it with many things (material,  test,  application,  etc) in learning.

If not,  the students will enjoy game online,  or "kataba - yaktubu -you tube -an " that is not relevant to learning.

By hand phone,  the teachers can discuss in learning (task,  home work,  test,  etc) with their students (by WA group of students,  email,  video, and others ). It can reduce the negative effects of Handphone usage among students.

Furthermore,  the students will understand (step by step) that Handphone is useful in learning.

Finally,  it's important for the teachers to redesign the lesson plan in using Handphone for learning.
Why not?

We can't escape the advance of technology (HP).  So,  we must support our students by using HP in learning.




Selasa, 03 September 2019

Apa Maumu...?

Sudah Ku-katakan :
Tak pernah berhenti
Detik keduniawianmu
Hingga Kuhentikan gerakan gerahammu
Untuk tertawa
Bersama para katak yang cerewet
Yang buta dan tuli
Yang membisukan wahyu-Ku

Bukankah sudah tanggal tiga taringmu?
Hingga dirimu harus memilih menu
Memilah air murni di tengah busa semu
Yang meracuni hatimu
Memporak-porandakan akal sehatmu :
Kau buang ruang dan waktu
Meneguk Juz buah Kuldi
Hingga lupa diri
Dan Mencampakkan kehadiran-Ku

Aku selalu mengejarmu
Namun,  dirimu kian menjauh
Aku diam menunggu kedatanganmu
Engkau tak bersua juga ke rumah-Ku

Apa maumu...!
Wahai,  Dellon....!
Delete== hawa diri dan libidomu yang binal itu
Dan, == on going ke musholla tua itu

Di lima waktu
Sebelum terpaku batu nisan tubuhmu

Setriyan,  September 2019

Astaghfirulloh....

Tuhan....
Lelah sudah....
Berburu ==apa dan siapa ==

bersama terik mentari
Gelora semu
Yang sesakkan dada

Dan,  khilaf memanusiakan bibirku :
Tuk belajar santun
Sebagaimana para nabi-Mu...
Para kekasih-Mu...
Para sholihin...

Yang ada hanyalah hati yang beku
Di tengah banjirnya nikmat-Mu.... :
The long hair...
Anak-anak yang imut...
Kekasih yang setia...
Kuda tunggangan...
Peternakan unggas...
Kambing berkepala hitam...
Sapi yang Gembrot....
Pesawahan...
Hutan...
Laut...
Mega...
Dan samudera ...
Juga, ...

Namun,  tak mudah tuk mensyukuri
Cinta dan kasih sayang-Mu :
Menyimak Adzan-Mu...
Panggilan-Mu dari Masjidil Haram...
Dan,  bisyik Malaikatul maut-Mu

Astaghfirulloh....

Kepala Sekolah Sebagai Agent of Social Change

Esensi kepemimpinan transformasional adalah sharing of power dengan
melibatkan bawahan secara bersama-sama untuk melakukan perubahan. Dalam
merumuskan perubahan biasanya digunakan pendekatan transformasional yang
manusiawi, dimana lingkungan kerja yang partisipatif dengan model
manajemen yang kolegial penuh keterbukaan dan kebersamaan dalam
mengambil keputusan. Dengan demikian kepemimpinan transformasional
adalah kepemimpinan yang mampu menciptakan perubahan yang mendasar
dan dilandasi oleh nilai-nilai agama, sistem dan budaya untuk menciptakan
inovasi dan kreativitas pengikutnya dalam rangka mencapai visi yang telah
ditetapkan.
Dalam menyikapi perubahan diperlukan agen perubahan (agent of
change), yaitu individu atau kelompok yang terlibat dalam merencanakan
perubahan dan mengimplementasikannya. Agen perubahan terdiri atas
pimpinan organisasi (sebuah keharusan) dan pegawai-pegawai yang “dipilih”
berdasarkan kriteria tertentu. Adapun peran agen perubahan adalah sebagai
berikut :
a. Katalis adalah peran kepala sekolah sebagai pemimpin untuk meyakinkan
pendidik dan tenaga kependidikan di masing-masing sekolah yang
dipimpinnya bahwa perubahan yang dilakukan akan membuat sekolah
menjadi lebih baik.
b. Pemberi Solusi adalah peran kepala sekolah sebagai pemimpin dapat
memberi jalan keluar untuk pemecahan masalah yang dialami warga
sekolah dalam melakukan perubahan.
c. Mediator adalah peran kepala sekolah sebagai pemimpin untuk membantu
melancarkan proses perubahan.
d. Penghubung Sumber Daya adalah peran kepala sekolah sebagai
pemimpin untuk menghubungkan pegawai yang ada di dalam satu sekolah.

Senin, 02 September 2019

Guru profesional




Guru Profesional
Sinyalemen yang muncul bahwa guru adalah pejabat yang berpangkat jendral namun gaji kopral kian terkikis. Meningkatnya kesejahteraan guru bukanlah isapan jempol sejak berlakunya UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Sebagian guru telah lolos sertifikasi dan menikmati suplemen (tunjangan profesi guru). Sebaliknya, sebagian guru yang lain masih antri uji sertifikasi guru dan harus menghisap jempol sementara sembari menunggu antrian tersebut. Meningkatnya kesejahteraan guru tersebut diharapkan guru lebih fokus (ayem?) untuk menekuni tugas dan tanggungjawabnya secara konsisten dan konskwen. Guru diharamkan lebih menggeluti dan mengutamakan proyek lain yang mengakibatkan tugas dan kwajibanya terbengkelai.
Idealnya guru berkonsentrasi dengan penuh tanggungjawab untuk merencanakan, menyajikan, mengevaluasi dan bahkan mengadakan remidi pembelajaran secara profesional. Namun, fenomena yang muncul di lapangan masih bertolak belakang, yaitu: (1) masih ada guru yang mengajar ala kadarnya (semaunya); (2)sebagian guru tak memiliki persiapan (perencanaan pembelajaran) yang matang; (3)pendekatan, metode dan teknik serta media yang digunakan guru dalam penyajian pembelajarannya masih monoton (tidak inovatif dan variatif); (4)pelaksanaan dan analisis evaluasi hasil pembelajaran tidak valid; (5)guru enggan mengadakan remidi pembelajaran dan main sulap terhadap hasil pembelajaran.
Iklim pembelajaran dan gaya mengajar guru seperti tersebut di atas sudah barang tentu tak bisa menghasilkan karya pengembangan profesi guru yang bermutu. Padahal, guru seharusnya bersikap profesional di bidangnya sehingga akan (mudah saja) naik pangkat dan dapat menikmati gaji jendral melalui penciptaan karya-karya pengembangan profesi guru yang berkwalitas. Potret buram pembelajaran yang dilakukan guru merupakan akar penyebab utama guru tak mampu (tak mau?) memenuhi tuntutan bagi pengembangan profesi guru, seperti: (1) penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI); (2)penemuan teknologi tepat guna; (3)pembuatan alat peraga /bimbingan; dan (4)penciptaan karya seni dan pengembangan kurikulum.
Fakta yang ada menunjukkan budaya plagiator, menjahitkan dan mengcopy –paste karya milik orang lain masih saja terjadi. Apalagi, ada sebagian guru yang lolos mendapatkan poin 12 untuk penilaian unsur pengembangan profesinya dengan cara yang haram seperti itu. Sebaliknya, ada sebagian guru yang tak lolos walaupun hasil karya sendiri karena tak memenuhi kriteria KTI yang ideal. Iklim pembelajaran yang tak kondusif dan pelanggaran etika akademis di kalangan guru akan menyebabkan stagnasi bagi pengembangan profesi guru, merosotnya kualitas pembelajaran dan mutu pendidikan, dan terhambatnya kenaikan pangkat atau pengembangan karir guru.
Masih adanya sebagian guru yang lebih suka menghalalkan segala cara untuk kenaikan pangkatnya tanpa memperhatikan nilai-nilai akademis dan sikap profesionalisme seorang guru mencerminkan masih buruknya profil guru yang seharusnya bisa digugu (karena nilai-nilai moralitas yang dijunjungnya) dan ditiru (karena nilai-nilai profesionalisme yang dimiliknya). Berbagai alasan klasik yang muncul di kalangan guru terhadap lemahnya pengembangan profesi guru, antara lain: (1) Merasa tidak mampu memenuhi tuntutan kegiatan pengembangan profesi guru; (2)Merasa malas atau tidak mau membuatnya; (3)Merasa tidak punya waktu, tenaga dan pikiran yang cukup; (4)Tidak punya literatur penunjang yang cukup untuk pengembangan profesi guru.
Apapun alasan klasik yang dikemukan guru tersebut di atas, menurut hemat Penulis perlu dicarikan solusi dengan segera, yaitu: (1)Guru seyogyanya melakukan introspeksi (auto terapi) terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan selama ini. Selanjutnya, guru meneguhkan niat dan bertekad untuk memperbaiki pembelajaran dengan menggunakan pendekatan, metode, teknik, media dan bahan pembelajaran yang inovatif dan variatif. Pengetahuan dan wawasan mengenai hal ini bisa diperoleh dengan rajin membaca tulisan-tulisan baik di media cetak maupun elektronik. Dengan rajin mengeksplorasi tulisan-tulisan tersebut akan menstimulasi minat guru untuk menghasilkan karya pengembangan profesi guru; (2)Pendidikan dan pelatihan, workshop, seminar dan lomba-lomba kegiatan pengembangan profesi guru hendaknya lebih sering dilakukan (baik di tingkat kabupaten, propinsi maupun nasional) dengan bantuan berbagai sponsor sehingga penghargaan bagi para juara akan lebih menarik yang pada akhirnya dapat memotivasi guru untuk berlatih mengembangkan profesionalisme guru; (3)Diadakannya alokasi dana khusus yang cukup oleh pihak yang berwenang bagi guru demi pengembangan profesionalisme guru di level sekolah yang bersangkutan; (4)obyektifitas penilaian terhadap karya pengembangan profesi guru benar-benar diwujudkan.
Adapun guru yang sudah berpengalaman membuat karya pengembangan profesi guru, hendaknya: (1)lebih meningkatkan kualitas karyanya; (2)mensosialisasikan karyanya di media cetak maupun elektronik; (3)menindaklanjuti hasil karyanya secara terus menerus melalui perbaikan dan peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran melalui kegiatan pengembangan profesi guru; (4)menghidupkan forum ilmiah guru demi peningkatan profesionalisme di kalangan rekan-rekan guru.
BIODATA PENULIS

Nama
DRS. TEGUH BASUKI

NIP
19680517 199412 1 003

Jabatan
Guru SMPN 1 Sudimoro Pacitan

Pangkat/Gol. Ruang
Pembina, IV/a

Tempat dan Tanggal Lahir
Trenggalek, 17 Mei 1968

Jenis kelamin
Laki - Laki

Agama
Islam

Tugas Mengajar
Mata Pelajaran Bahasa Inggris

Masa Kerja Guru
15 Tahun 07 bulan

Judul Pini Dianta
Guru Profesional (mudah saja) Naik Pangkat

Pendidikan terakhir
S-1 Big IAIN S-A Malang 1992

Fakultas / Jurusan
Tarbiyah / Tadris Bahasa Inggris

Status Perkawinan
Kawin

Nama dan Alamat Sekolah
SMP Negeri 1 Sudimoro
Jl. Raya Sudimoro No.05 Kec. Sudimoro
Kab. Pacitan, Prop. Jawa Timur
Telp. (0357)421020

Alamat Rumah
Desa Bogoran Rt. 03 / Rw. 02 Kec. Kampak 66373
Kab. Trenggalek, Prop. Jawa Timur
HP. 0852 353 8383 7

Kegiatan dalam Masyarakat
a. Tutor “Nabila English Course”
b. Ta’mir Masjid Desa Bogoran
Penghargaan yang pernah diterima dan Lomba Keberhasilan Guru (LKG)
Yang pernah diikuti
a. Finalis LKG 1995 (LIPI Jakarta)
b. Nominator Sayembara Penulisan Naskah Fiksi1996 (Depdikbud Jakarta)
c. Finalis LKG 1998 (LIPI Jakarta)
d. Finalis LKG 2003 (Depdiknas Jakarta)
e. Juara I Seleksi Guru Teladan 2003
(Kab. Pacitan)
f. Juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah 2007 (Forum Ilmiah Guru Pacitan)

Kegiatan Diklat Penelitian
a. Diklat penyusunan bahan ajar berwawasan kesetaraan gender di Batu Malang tahun 2005
b. Diklat Action research di Pacitan tahun 2007
c. Diklat KTI Online di Tretes Malang 2009

Kegiatan penelitian
a. Penelitian Perpustakaan Sekolah Tahun 2005.
b. Classroom Action Research tahun 2006-2009 (Mandiri)
c. Classroom Action Research via Bimbingan Online 2010

Cemburu

Ass..
Bopo...

Kian hari...
Kecemburuan Saya kian meledak-ledak saja
Atas "prestasi Dan prasasti" Bopo...
(Juga,  kesabaran Bopo ==yang dahsyat ==atas "kembelingan " Saya?)

Juga,  atas peran Bopo
Selaku :

Inovator...
Penulis...
Juru Penerang... :
Memberi pencerahan bagi kami semua
(Semoga barokhah dan mendapatkan ridloi-Nya) ==sebagai ilmu yang bermanfaat...
(Tabungan akherat Inilah yang membuat Saya kian hari kian iri)

Ya, Semoga saving akherot itu menjadi
==kelancaran menitih jembatan shirat-Nya==
Dan, menjadi kunci pembuka pintu syurga-Nya.

Hanya untaian bunga ini yang bisa Saya haturkan untuk Bopo...

Nyuwun Pangapunten,
 Bopo...

Wassalam,
dari Fans Dan follower Bopo Pri

Sarangan,  August 2019

Sabtu, 29 Juni 2019

Love letter to Edsa 88

Sahabat...
Kita mesti bersyukur
Satu kampus dengan mbah Muhadjir
Namun,  Si Mbah kita akan di-replace mbah Asep?
Dan, fullday school akan di-delete?
Maaf,  mungkin ini bukan tema menarik.

Okelah...
Kita menggagas grup kita saja.
Sebagai new comer,  EDSA ini akronim apa ?

Ya,  Mohon Maaf pula.
Lebih 30 tahun kita tak bersua
Nge-blank memory Saya
Sementara,  yang masih menguat
Seperti Kang Warno, Kang Amnan
(yang berebut limbah tahu ==menjes ==di mushola tua Joyo Sempol). Juga,  Kang Syamsul,  Kang Fitri Dan Kang Nur ibadi (juga,  Kang luthfi).

Oh,  Ya...!
Kang Harjali yang mengundang Saya pun tidak ada template nya dalam memories.

Ya,  banyak wajah sahabat yang terlupakan. Sebagaimana Kang Amnan (pengamat politik international?  How are you?) yang rindu Mbakyu (rodliyatam) mardiyah (?), Sebagaimana  Saya juga  rindu sahabat (yang dari mojo Agung  (Jika tak keliru) itu, lho?  ==the short hair,  low profile N ndesoni itu? ==Siapa ya namanya?).  Aina hiya? How is she?

Ya,  Album kenang2an wisudawan sudah menghilang. Saya ingin EDSA membuat Album anggota plus foto Dan data keluarga (juga,  riwayat pekerjaan).

Menyimak sebentar grup EDSA,  Semuanya aktif (praktisi) di sektor formal,  non formal,  maupun informal.  Luar biasa...!

Kita mungkin bisa merakit korporasi ke depan.  Ya,  untuk menyukseskan peran kholifah fil ardli atau bejo dunyo -akherot (Maaf,  terkena virus Sang Khyai atau Wak Haji di grup EDSA itu,  lho...!).

Begini...
Saya sedang berlatih menulis Buku Pendidikan atau mirip buku Teks (buku ajar).

Saya berharap sahabat bisa melengkapi testimoni atas benefits buku Saya kelak.  Dari kalangan akademisi maupun profesional atau pengamat pendidikan  atau aktifis literasi atau apapun dari Grup EDSA?

OK,  bisa bantu Saya,  Ya?
Dan, kelak pun siap menjadi user atau buyer. Heeee...

Ya,  Semoga kita semua dimudahkan oleh-Nya untuk silaturahmi di TA.
Lalu,  kita perkuat korporasi kita.  Bersaing dengan Indo March,  Alfa March,  NU-March...?

Atau,  Kita bangun yayasan pendidikan untuk berkompetisi di bursa pasar boarding school?

Atau,  ke bursa paseduluran saja (besanan,  misalnya...?  Heee...)

Sekian dulu,  Ya...?
I love you full 4 all.  Sure...!

Wassalam,
SUDRUN
(Maaf,  pinjam nama dari Buku Kang Emha, Guru besar Saya)


Jumat, 31 Mei 2019

Role play in learning


PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KLAS
PENINGKATAN PRESTASI DAN AKTIVITAS SERTA RESPON SISWA DALAM PEMBELAJARAN KETRAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS UNTUK TEKS LISAN INTERAKSIONAL DI KLAS IX A SMP NEGERI I SUDIMORO PACITAN MELALUI TEKNIK BERMAIN PERAN PADA SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011

  1. Mengapa meneliti speaking skill?Skill ini terabaikan di kalangan guru. Guru terjebak sistem dan mendewakan drill ke arah tes tulis UN. 
  2.  Dampaknya? Rendahnya prestasi,  Motivasi Dan aktivitas siswa dalam PBM  speaking skill. 
  3. Role play diyakini Sebagai obat (terapi) pembelajaran. Urgen bagi guru untuk mendesign pembelajaran ini karena bahasa Inggris kian mendunia Sebagai alat komunikasi (Lisan). 
Bagaimana pendapat Anda? 

minat-baca di-perpustakaan

Fenomena yang ada menunjukkan Perpustakaan Sekolah kita lebih ke arah gudang Buku. Rusaknya koleksi buku Karena lebih banyak dimakan rayap daripada rusak karena dibaca.

Maka,  program membaca atau belajar di ruang Perpustakaan via tugas mandiri maupun kelompok perlu digalakkan.

Tentu,  perlu design pembelajaran yang mengarah pada optimalisasi pemanfaatan Perpustakaan Sekolah. Perpustakaan seyogyanya menjadi ruang sidang (diskusi)  dengan argumen yang memaksa siswa untuk membuka buku atau stius web melalui pendampingan dan bimbingan guru.  Ya, Perpustakaan harus menjadi ruang klas alternatif secara bergilir  bagi tiap-tiap Mapel mengerjakan tugas -tugas siswa.
Sehingga

Tanpa Cangkul

Bagaimana mungkin ke sawah tanpa Cangkul?

Apa yang akan engkau lakukan di Sana?
Di tanah yang tandus...
Retak...
Terbelah...
Dan membelit sukma..?

Lihatlah....!
Bumimu kian menangis...
Menganga....
Bersama batu-batu yang dungu...
Keras...
Dan linglung...

Namun,  cangkulpun tak kau bawa...
Bagaimana menanam padi...
Dan,  Bagaimana melembutkannya...?
Hingga tumbuh padi yang menghijau...?
Lalu,  kau panen masa depan?

Kau memang tak peduli...
Atas jeritan sejuta suara...
Di bilik Goa yang retak itu :

"aku bosan menatapmu...
Karena caramu yang tak pernah mengerti...
Dan tak pernah saling mengerti...

Menelantarkan beratus burung hantu....
Yang tertinggal....
Bodoh Dan faqir....

Sementara engkau hadir dengan tangan yang kosong...
Hati yang congkak...
Akal yang dungu...
Senyum yang semu...

Dan,  mudah saja engkau berkata :
Emang Gue pikirin...!
Yang Gue pikirin adalah Apakah saldo ATM berwarna merah atau hijau?

Oh,  engkau memang hadir tanpa cinta!
Hanya untuk menggugurkan sumpah serapah...
Di tiap hari yang engkau janjikan...!
(Dan tak pernah kau tepati.!)

Strategi Pelayanan Perpustakaan

Minat baca kita tinggi untuk membuka WA,  namun lemah membuka buku.

Ya, Begitulah potret guru dan siswa kita. Juga,  personalia Sekolah Lainnya.  Mengapa? Riset Saya (Semoga kelak menjadi buku "setrategi of library service among school ") membuktikan adanya keterbatasan pustakawan,  koleksi, Layanan sirkulasi Dan referensi, pembinaan pemustaka,  juga hardware Dan software digital.

Maka,  setrategi Pelayanan Perpustakaan menjadi urgen bagi perencanaan Dan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah ke depan.

Analysis SWOT atau KEKEPAN menjadi vital dilakukan untuk merumuskan setrategi yang compatable dengan permasalahan mendasar di lapangan tersebut di atas.


Strategi Pelayanan Perpustakaan Sekolah

Minat baca kita tinggi untuk membuka WA,  namun lemah membuka buku.

Ya, Begitulah potret guru dan siswa kita. Juga,  personalia Sekolah Lainnya.  Mengapa? Riset Saya (Semoga kelak menjadi buku "setrategi of library service among school ") membuktikan adanya keterbatasan pustakawan,  koleksi, Layanan sirkulasi Dan referensi, pembinaan pemustaka,  juga hardware Dan software digital.

Maka,  setrategi Pelayanan Perpustakaan menjadi urgen bagi perencanaan Dan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah ke depan.

Analysis SWOT atau KEKEPAN menjadi vital dilakukan untuk merumuskan setrategi yang compatable dengan permasalahan mendasar di lapangan tersebut di atas.

Namun,  siapa yang peduli dengan Perpustakaan Sekolah kita?

Kucing yang terlantar

Mudahnya tak sarapan pagi
Karena sahurku sebelum Shubuh tiba...

Mudahnya tak minum siang...
Karena Juz buah hadir Saat senja tiba...

Mudahnya mengkhatamkan Juz Ama...
Karena yang sulit meleburkan hawa...
Hingga takhluk di altar-Nya...

Oh,  Tuhan....
Ini pengebirian yang ke berapa?
Di akhir hari -hari Ramadlan-Mu...
Mencampakkan kekasih -Mu...
Sang Ramadlan...
Yang mengajarkan Cinta dan kasih sayang...
Terhadap alam dan sesama :
"Selamatkan bumi...
Dan seluruh penghuninya...
Atas seekor kucing yang terlantar sekalipun 

Puisi Cinta

Sesalku...
=======≠=

Ramadlan....
Ma'afkan aku
Di akhir pertemuan kita...
Tak mudah kucucurkan air mata
Sebagai tanda cintaku...
Atas detik -detik perpisahan kita

aku sibuk bersama keledai
Yang membawa berjuta kitab...
 Tanpa kupahami sedikitpun...
Apalagi,  membumikannya...

Karena,  lebih terpesona...
Dengan mega...
Pesawahan...
Hutan....
Laut...
Dan samudera....

Perhiasan dunia...
Libido...
Dan interest pribadi