Selasa, 03 September 2019

Apa Maumu...?

Sudah Ku-katakan :
Tak pernah berhenti
Detik keduniawianmu
Hingga Kuhentikan gerakan gerahammu
Untuk tertawa
Bersama para katak yang cerewet
Yang buta dan tuli
Yang membisukan wahyu-Ku

Bukankah sudah tanggal tiga taringmu?
Hingga dirimu harus memilih menu
Memilah air murni di tengah busa semu
Yang meracuni hatimu
Memporak-porandakan akal sehatmu :
Kau buang ruang dan waktu
Meneguk Juz buah Kuldi
Hingga lupa diri
Dan Mencampakkan kehadiran-Ku

Aku selalu mengejarmu
Namun,  dirimu kian menjauh
Aku diam menunggu kedatanganmu
Engkau tak bersua juga ke rumah-Ku

Apa maumu...!
Wahai,  Dellon....!
Delete== hawa diri dan libidomu yang binal itu
Dan, == on going ke musholla tua itu

Di lima waktu
Sebelum terpaku batu nisan tubuhmu

Setriyan,  September 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar