Selasa, 22 Februari 2022

Tantangan Kepala Sekolah, Apa saja?


Pertama, dimulai dari guru dan Kepala Sekolah itu sendiri. Hal-hal yang sering menjadi kendala di lapangan yakni adanya keterbatasan wawasan, sempitnya pola pikir, jumlah yang kurang, adanya mismatch, kurangnya kualifikasi, kurangnya daya inovasi dan sebagainya.

Yang kedua, faktor siswa. Hal yang sering menjadi kendala antara lain kemampuan yang sangat beragam, karakteristik yang beragam, kemampuan awal yang lemah.

Ketiga, keterbatasan sarana prasarana. Keterbatasan sarana dan prasarana sekolah baik itu yang berupa fasilitas gedung, peralatan, alat peraga pembelajaran dan buku pustaka.

Faktor kendala dan tantangan keempat adalah ada atau tidak nya dukungan masyarakat dan orangtua juga menjadi tantangan tersendiri bagi kepala sekolah. Yang kerap kali ditemui yakni masyarakat dan orangtua belum secara penuh mendukung program-program sekolah sehingga sekolah kurang dapat berkembang secara maksimal.

Faktor yang kelima adalah berbagai peraturan seputar pendidikan yang saat ini ada, seringkali dinilai tidak sinkron yang mempersulit pelaksanaan di lapangan, akibatnya kepala sekolah ragu-ragu untuk mengambil kebijakan di sekolah.

Mengutip pendapat Covey (2005), bahwa faktor pemimpin (dalam hal ini kepala sekolah) adalah karakter dari pemimpin itu sendiri. Oleh karena itu, kepala sekolah diharapkan berusaha untuk membangun karakter. Dan kompetensi kepribadian yang harus dimilikinya antara lain berakhlak mulia, memiliki integritas, berkeinginan kuat untuk mengembangkan diri, bersikap terbuka serta senantiasa menunjukkan minat dan bakatnya dalam memenuhi jabatan sebagai pemimpin di sekolah.
 
Semakin besarnya tantangan pengembangan pendidikan di masa yang akan datang, maka Kepala Sekolah diharapkan untuk senantiasa meningkatkan kinerjanya dengan cara : memenuhi standar kualifikasi dan kompetensi dirinya, melalui pendidikan, latihan dan workshop, menetapkan standar operasional dalam upaya mencapai visi dan misi sekolah, mengembangkan jaringan kerjasama baik dengan pemerintah, dunia usaha dan industri, Perguruan Tinggi dan stakeholders lain untuk kemajuan sekolah.

Referensi:
Lentera.net