Sesalku...
=======≠=
Ramadlan....
Ma'afkan aku
Di akhir pertemuan kita...
Tak mudah kucucurkan air mata
Sebagai tanda cintaku...
Atas detik -detik perpisahan kita
aku sibuk bersama keledai
Yang membawa berjuta kitab...
Tanpa kupahami sedikitpun...
Apalagi, membumikannya...
Karena, lebih terpesona...
Dengan mega...
Pesawahan...
Hutan....
Laut...
Dan samudera....
Perhiasan dunia...
Libido...
Dan interest pribadi
Warisan terbesar Guru adalah Buku, Fiksi, Non Fiksi, Atau satu huruf Alif sekalipun! Agar mengundang banyak tanya bagi anak-didik kita? Maka, Menulislah seperti orang jatuh cinta (Kata Kang Mashuri, Penyair Muda Jawa Timur an) Tanpa Cinta dengan profesi kita. Kita memang tak membuahkan apa-apa. Hanya getah dan busa tak bermakna Yang kita wariskan. Dan, itu racun bagi anak didik kita! Mengapa kita tak meracik anti virus (Buku) yang menyehatkan Dan membahagiakan anak-didik kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar