Panen Raya....
(Bagi Kang Bebe itu?)
=======
Wabah Mbakyu Covid di berbagai belahan dunia saat ini menjadi panen Raya bagi produsen Anti virus ...
Disinfektan....
Masker...
Alat bantu kesehatan...
Obat-obatan...
.......
Namun, ia menjadi bencana besar bagi
Pedagang kaki lima......
Warung lesehan...
Penjual nasi kucing di pinggiran jalan..
Juga, restauran serta pengusaha hotel..
Karena, pelanggan harus lock-down.
Dalam sejarah, musibah bisa menjadi berkah atau panen raya bagi Nabi Ayub as. Penyakit yang dideritanya, dinikmatinya karena keikhlasan beliau untuk menerima ujian-Nya. Dan, beliau tetap semangat :
Think N work hard (walau seluruh anggota keluarganya meninggalkannya.
Ya, segala penyakit ada obatnya. Hanya penyakit "tuwo' yang tak mungkin ditemukan obatnya. Saat solusi-Nya hadir, Nabi Ayub as itu pun sembuh. Tanpa menyimpan dendam, Sang Nabi itupun menerima kembali kepulangan estri dan anak-anaknya.
Bagi Kang Bebe, panen Raya itu (mungkin)
Saat kacang tanah sudah menguning....
Atau, tambak udang mulai keruh...
Atau, pepohonan kelapa mulai rontok buahnya..
Atau, materei berkas TPG sudah ditandatangani.
Ya, atas "apapun dan siapapun'
akan tampak indah dan terasa enjoyable Bak panen raya
Atau kelihatan bak musibah besar yang menyesakkan dada (dan mengerikan) kita
Tergantung bagaimana kita mem-fornat atau meng-install akal sehat dan nurani kita :
Dengan software-Nya
Atau hawa diri (dan libido) kita.
Allahu A'lam
Warisan terbesar Guru adalah Buku, Fiksi, Non Fiksi, Atau satu huruf Alif sekalipun! Agar mengundang banyak tanya bagi anak-didik kita? Maka, Menulislah seperti orang jatuh cinta (Kata Kang Mashuri, Penyair Muda Jawa Timur an) Tanpa Cinta dengan profesi kita. Kita memang tak membuahkan apa-apa. Hanya getah dan busa tak bermakna Yang kita wariskan. Dan, itu racun bagi anak didik kita! Mengapa kita tak meracik anti virus (Buku) yang menyehatkan Dan membahagiakan anak-didik kita?