Di masa lock down, bagaimanakah work from home (WFH)Sang Guru ? Tentunya, interaksi guru dan siswa haruslah tetap terjaga. Via media sosial, atau via kurir untuk keperluan tertentu.
Disinilah perlunya " lesson plan" yang bernuansa " a long distance learning."
Via Hp Android, guru bisa berbagi dengan siswa atas konten "lesson plan". Selebihnya, guru merancang "google classroom", kelas Maya, hingga penugasan dan tes online terjadi.
Jika, media dan fasilitas internet tidak tersedia, maka guru bisa memaksimalkan kurir atau OJOL untuk keperluan pembelajaran jarak jauh.
Sang Guru adalah dalang pembelajaran. Dan, ia tak akan kehabisan cerita. Jika, ia kehabisan cerita, maka lakon pembelajaran akan "game over" atau gulung tikar.
Warisan terbesar Guru adalah Buku, Fiksi, Non Fiksi, Atau satu huruf Alif sekalipun! Agar mengundang banyak tanya bagi anak-didik kita? Maka, Menulislah seperti orang jatuh cinta (Kata Kang Mashuri, Penyair Muda Jawa Timur an) Tanpa Cinta dengan profesi kita. Kita memang tak membuahkan apa-apa. Hanya getah dan busa tak bermakna Yang kita wariskan. Dan, itu racun bagi anak didik kita! Mengapa kita tak meracik anti virus (Buku) yang menyehatkan Dan membahagiakan anak-didik kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar