Tuhan....
Lelah sudah....
Berburu ==apa dan siapa ==
bersama terik mentari
Gelora semu
Yang sesakkan dada
Dan, khilaf memanusiakan bibirku :
Tuk belajar santun
Sebagaimana para nabi-Mu...
Para kekasih-Mu...
Para sholihin...
Yang ada hanyalah hati yang beku
Di tengah banjirnya nikmat-Mu.... :
The long hair...
Anak-anak yang imut...
Kekasih yang setia...
Kuda tunggangan...
Peternakan unggas...
Kambing berkepala hitam...
Sapi yang Gembrot....
Pesawahan...
Hutan...
Laut...
Mega...
Dan samudera ...
Juga, ...
Namun, tak mudah tuk mensyukuri
Cinta dan kasih sayang-Mu :
Menyimak Adzan-Mu...
Panggilan-Mu dari Masjidil Haram...
Dan, bisyik Malaikatul maut-Mu
Astaghfirulloh....
Warisan terbesar Guru adalah Buku, Fiksi, Non Fiksi, Atau satu huruf Alif sekalipun! Agar mengundang banyak tanya bagi anak-didik kita? Maka, Menulislah seperti orang jatuh cinta (Kata Kang Mashuri, Penyair Muda Jawa Timur an) Tanpa Cinta dengan profesi kita. Kita memang tak membuahkan apa-apa. Hanya getah dan busa tak bermakna Yang kita wariskan. Dan, itu racun bagi anak didik kita! Mengapa kita tak meracik anti virus (Buku) yang menyehatkan Dan membahagiakan anak-didik kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar