Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin
Pemimpin (leader) adalah seorang yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinan personality atau authority (berwibawa). Ia disegani dan memiliki wibawa terhadap bawahannya karena kecakapan dan kemampuan serta didukung oleh perilakunya yang baik. Pemimpin juga harus bisa memimpin organisasi formal dan informal, serta menjadi panutan bagi para bawahannya. Biasanya kepemimpinannya adalah bertipe partisipatif leader dan berfalsafah pimpinan untuk bawahan.
Kepemimpinan dalam bidang pendidikan lebih mengarah kepada pendayagunaan seluruh potensi organisasi serta memposisikan bawahan sebagai penentu keberhasilan pencapaian organisasi, maka sentuhan terhadap faktor-faktor yang dapat meningkatkan moral kerja dan semangat untuk berprestasi menjadi fokus utama. Sehingga pimpinan memiliki fungsi dasar mengarahkan dan menggerakkan seluruh bawahannya untuk bergerak pada arah atau tujuan yang sama.
Tugas pokok kepala sekolah sebagai pemimpin adalah mengatur situasi, mengendalikan kegiatan kelompok / organisasi / lembaga, dan dapat menjadi juru bicara kelompok. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, terutama untuk mendayagunakan masyarakat dan lingkungan sekitar, kepala sekolah dituntut untuk berperan ganda, baik sebagai catalyst, solution givers, process helpers, dan resource linker.
Sebagai Catalyst, maksudnya adalah kepala sekolah mampu meyakinkan pihak lain akan perlunya perubahan kepada kondisi yang lebih baik. Solution giver, artinya kepala sekolah mengingatkan tentang tujuan akhir dari perubahan. Process helper, artinya kepala sekolah ikut terlibat membantu kelancaran proses perubahan, menyelesaikan masalah dan membina hubungan antar pihak terkait. Sedangkan Resource linker, artinya kepala sekolah dapat menghubungkan orang dengan sumber dana yang dibutuhkan.
Kepala Sekolah Sebagai Manajer
Apa itu pengertian manajer? Gorton & Alston dalam bukunya yang berjudul School Leadership & Administration: Important Concepts, Casestudies, & Simulations mengemukakan bahwa manager are people who do things right, are leaders all people who do the right things and good managers handle the routine daily jobs. yang artinya: manajer adalah orang-orang yang melakukan hal-hal dengan benar, adalah pemimpin semua orang yang melakukan hal-hal yang benar dan manajer yang baik menangani pekerjaan rutin sehari-hari.
Kepala sekolah sebagai manajer memiliki peranan vital terhadap keberhasilan sebuah sekolah. Kepala sekolah adalah pemimpin sekolah yang bertanggung jawab mewujudkan tujuan sekolah. Menurut Wahjosumidjo, fungsi manajerial kepala sekolah tidak lepas dari kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan usaha anggota organisasi serta memberdayakan sumber daya pendidikan yang tersedia secara optimal untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Fungsi kepala sekolah sebagai seorang manajer setidaknya dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Perencanaan (planning)
Menurut Rohmat dalam bukunya Kepemimpinan Pendidikan, Konsep dan Aplikasi mengatakan bahwa sebagai manajer, kepala sekolah harus menjalaknkan fungsi manajemen yang berhubungan dengan aspek perencanaan seperti:
- menentukan tujuan sekolah
- merumuskan program pendidikan
- menyusun strategi pengembangan
- menentukan standarisasi pencapaian tujuan
2. Pengorganisasian (organizing)
Masih dalam buku Wahjosumidjo, menurut Stoner, ada delapan macam fungsi seorang manajer dalam suatu organisasi:
- bekerja dengan dan melalui orang lain
- bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan
- mampu menghadapi berbagai persoalan, meski waktu dan sumber daya terbatas
- berpikir realistis dan konseptual
- menjadi juru penengah
- berpikir seperti seorang politisi
- mampu menjadi diplomat
- mampu mengambil keputusan sulit
3. Penggerakan (actuating)
Penggerakan adalah aktivitas seorang manajer dalam memerintah, menugaskan, menjuruskan, mengarahkan serta menuntun bawahan dan personil organisasi untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dalam mencapai tujuan.
4. Pengawasan (controlling)
Menurut Ralph Tyler yang dikutip Arikunto dalam bukunya Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan sudah tercapai.
- Menyusun perencanaan sekolah.
- Mengelola program pembelajaran.
- Mengelola kesiswaan.
- Mengelola sarana dan prasarana.
- Mengelola personal sekolah.
- Mengelola keuangan sekolah.
- Mengelola hubungan sekolah dan masyarakat.
- Mengelola administrasi sekolah.
Dimensi Kompentensi Kewirausahaan
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengembang kewirausahaan, seorang kepala sekolah harus memenuhi kriteria kompetensi sebagai gerikut:
- Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah
- Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif
- Memiliki motivasi kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah
- Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang terjadi di sekolah/madrasah
- Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan sekolah/madrasah sebagai sumber balajar
Rincian Tugas Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kewirausahaan
Kepala sekolah memiliki tugas mengadakan pengembangan kewirausahaan terhadap kedelapan standar nasional pendidikan dengan memperkuat jiwa (naluri) kewirausahaan, yaitu menciptakan inovasi, kerja keras, memiliki motivasi yang kuat dan semangat pantang menyerah.
Naluri (jiwa) kewirausahaan ini sangat bermanfaat untuk pengembangan sekolah dengan lebih optimal sehingga dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi dan bermuara kepada peningkatan kualitas sekolah yang dipimpinnya. Selain itu, jiwa kewirausahaan yang kuat yang dimiliki oleh kepala sekolah sangat bermanfaat bagi pelaksanaan kurikulum secara utuh serta pengembangan sekolah dalam menghadapi era digital dan pengembangan industri yang sedang berlangsung saat ini.
Adapun langkah-langkah yang diperlukan untuk mengembangkan program kewirausahaan di sekolah adalah diantaranya dengan meningkatkan jiwa kewirausahaan dan mengembangkan program kewirausahaan di sekolah. Peningkatan jiwa kewirausahaan dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan seperti:
- mengidentifikasi perilaku inovatif;
- mengidentifikasi perilaku kerja keras;
- mengidentifikasi motivasi yang kuat;
- mengidentifikasi perilaku pantang menyerah; dan
- mengidentifikasi jiwa kewirausahaan.
Kegiatan mengidentifikasi perilaku-perilaku kewirausahaan tersebut bertujuan untuk mengukur kekuatan jiwa kewirausahaan kepala sekolah agar dapat memenuhi standar kompetensi kewirausahaan kepala sekolah sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Kegiatan yang dilakukan untuk pengembangan program kewirausahaan adalah mengidentifikasi apa saja program inovatif, program perilaku kerja keras, program motivasi yang kuat, program pantang menyerah yang sudah dikembangkan dan yang belum dikembangkan di sekolah.
A. Tugas Kepala Sekolah Sebagai Administrator
Dalam menjalankan fungsi dan pekerjaannya sebagai administrator, kepala sekolah harus mampu melaksanakan dan melaksanakan dengan baik. Untuk itu kepala sekolah harus kreatif, memiliki ide-ide dan inisiatif yang menunjang perkembangan sekolah. Rangkaian tugas yang harus dilakukan kepala sekolah adalah
1 . Membuat perencanaan
Perencanaan yang harus dilakukan oleh kepala sekolah antara lain menyusun program tahunan sekolah yang mencakup program pengajaran, kesiswaan, kepegawaian, keuangan, dan penyediaan fasilitas-fasilitas yang diperlukan. Perencanaan ini selanjutnya dimanifestasikan dalam rencana tahunan sekolah yang disusun dalam dua semester program. Program pengajaran, kesiswaan, kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana
2. Kepala sekolah bertugas menyusun struktur organisasi sekolah
Organisasi memainkan peran penting dalam fungsi administrasi karena merupakan tempat pelaksanaan semua kegiatan administrasi. Selain itu, dilihat dari fungsinya organisasi juga menetapkan dan menyusun hubungan kerja seluruh anggota organisasi agar tidak terjadi tumpang tindih dalam melakukan tugas masing-masing. Organisasi penyusunan merupakan tugas kepala sekolah sebagai administrator pendidikan. Sebelum ditetapkan, proses penyusunan organisasi sebaiknya dirundingkan bersama-sama dengan seluruh anggota agar hasil yang diperoleh benar-benar merupakan kesepakatan bersama. Selain membuat susunan struktur organisasi, kepala sekolah juga bertanggung jawab untuk mendelegasikan tugas-tugas dan berwenang kepada setiap anggota administrasi sekolah sesuai dengan struktur organisasi yang ada.
3. Kepala sekolah sebagai koordinator dalam organisasi sekolah
Pengoordinasian organisasi sekolah ini merupakan tanggung jawab dari kepala sekolah. Dalam melakukan koordinasi ini sebaiknya kepala sekolah bekerja sama dengan berbagai pihak dalam organisasi agar koordinasi yang dilakukan dapat menyelesaikan semua hambatan dan halangan yang ada.
4. Kepala sekolah mengatur kepegawaian dalam organisasi sekolah
Berbagai tugas yang berhubungan dengan kepegawaian merupakan wewenang kepala sekolah sepenuhnya. Kepala sekolah mempunyai wewenang untuk mengangkat pegawai, mempromosikan, menempatkan dan atau menerima pegawai baru. Pengelolaan kepegawaian ini akan berjalan dengan baik jika kepala sekolah memperhatikan kesinambungan antara pemberian tugas dan dengan kondisi dan kemampuan pelaksanaannya.
B. Tugas Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
Supervisi merupakan salah satu tugas pokok dalam administrasi pendidikan dan bukan hanya merupakan tugas pekerjaan para inspektur maupun pengawas saja melainkan juga tugas kepala sekolah terhadap pegawai-pegawai sekolahnya.
1. Pengawasan
Sebelum menjabarkan tugas seorang kepala sekolah sebagai supervisor, kita perlu mengingat kembali pengertian supervisi. Pengawasan adalah kegiatan yang menentukan kondisi atau syarat-syarat esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan pendidikan. Berdasarkan pengertian tersebut, maka mandat kepala sekolah sebagai supervisor sedang mempelajari, mencari dan menentukan syarat-syarat apa saja yang diperlukan bagi kemajuan sekolahnya. Kepala sekolah harus jeli meneliti syarat-syarat apa yang telah ada dan tercukupi, dan apa yang belum ada atau kurang maksimal.
2. Prinsip Pengawasan
Dari penjelasan di atas kita dapat mengetahui berapa banyak dan tanggung jawab besar kepala sekolah sebagai supervisor. Oleh karena itu, seperti yang dikatakan oleh Moh. Rifai, MA untuk menjalankan pengawasan tindakan-tindakan sebaik-baiknya, kepala sekolah memberi perhatian kepada beberapa prinsip di bawah ini:
- Pengawasan harus bersifat konstruktif, yaitu pada yang dibimbing dan diawasi harus menimbulkan dorongan untuk bekerja.
- Pengawasan kecanduan berdasarkan keadaan dan kenyataan yang sebenarnya (realistis dan mudah dilaksanakan).
- Supervisi harus dapat memberi perasaan aman pada guru-guru/pegawai sekolah yang disupervisi.
- Pengawasan harus sederhana dan informal dalam pelaksanaannya.
- Pengawasan harus berdasarkan hubungan profesional, bukan atas dasar hubungan pribadi.
- Pengawasan harus selalu memperhitungkan kesanggupan, sikap dan mungkin kelonggaran guru-guru/pegawai sekolah.
- Supervisi tidak bersifat mendesa (otoriter), karena dapat menimbulkan perasaan gelisahatau antisipasi dari guru-guru/pegawai.
- Pengawasan tidak boleh didasaran atas pangkat pangkat, pangkat atau kekuasaan pribadi.
- Pengawasan tidak boleh bersifat menemukan kesalahan dan kekurangan (ingat bahwa pengawasan tidak sama dengan inspeksi).
- Pengawas tidak boleh mengharapkan hasil terlalu cepat dan tidak boleh merasa kecewa.
- Pengawasan bersifat preventif, korektif dan kooperatif. Preventif artinya berusaha jangan sampai timbul/terjadi hal-hal yang negatif, mengusahakan memenuhi syarat-syarat sebelum terjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Korektif artinya mencari-cari kesalahan atau kekurangan serta upaya perbaikan yang dilakukan bersama-sama oleh supervisor dan orang-orang yang disupervisi
Sumber:
https://www.mysch.id/blog/detail/125/tugas-kepala-sekolah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar